Senin, 03 Januari 2011

Tahun baru 2011 di puncak bogor



bekasi - kami ber 4 (alfiah, icha, one dan saya) berangkat ke puncak kab. bogor dengan menggunakan sepeda motor. saya bersama alfiah yang mana dia adalah pacar saya, dan icha bareng one yang mana pula ia adalah sepasang kekasih.

dengan 2 motor kami berangkat dari jati asih bekasi ke puncak melewati jalur alternatif gn. putri - bukit sentul - puncak. kami belum punya rencana untuk menginap dimana ketika sampai di puncak nanti, yang pasti kami akan merayakan tahun baru 2011 di puncak.
berangkat pukul 14.30 hari jum'at dari jati asih dan sampai daerah wisata matahari sekitar pukul 16.30 untuk mengisi BBM dahulu sekalian istirahat.
kami melanjutkan perjalanan kepuncak, akhirnya sampai masjid AT-ta'awun sekitar pukul 17.30. kami sempat melewati puncak pass dan berputar arah, dan akhirnya saya menemukan tempat untuk istirahat yang menurut saya lumayan bagus untuk view pemandangan dan photo2.

pukul 18.00 kami naik ke perkebunan teh yang lumayan melelahkan karena jalannya yang licin, becek dan menanjak, tapi lumayan untuk kami yang membawa pasangan dikarenakan jadi tambah romantis karena saling berpegangan tangan ketika berjalan menuju bukit teh ini.
alhasil, wahh...... kami langsung mengucap masya Allah.... Tuhan memang menciptakan dunia dengan segala keindahannya. pemandangan dari atas bukit teh ini memang tiada duanya, seluruh kawasan puncak terlihat dari bukit ini. sebagai pertimbangan kalau nanti kepuncak jangan lewatkan tempat ini. bukit teh ini terletak di perbatasan kab. Bogor dan Cianjur, diatas masjid at-taawun dan dibawah puncak pass.


kami sempat bertahan (Rama kali...) selama 2 jam ditempat ini untuk mengabadikan tempat ini bersama-sama, namun sayang, kami terlalu sore sampai bukit ini sehingga suasana gelap dan angin kencang bercampur dingin terasa disini. jam 20.00 kami turun dari bukit dan menikmati secangkir kopi hangat di pucak, sambil berbicara dan bercanda kami ber 4 tak sadar kopi pun habis. kami sempat kaget ketika menanyakan berapa harga kapi tersebut. untuk kopi ABC dihargai 6.000 rupiah per gelas, dan untuk cappucino di campur susu 8.000 rupiah.

keadaan yang dingin membuat kami beserr... apalagi para cewe, membuat kami sering ke toilet dan untungnya untuk toilet sangat banyak disini, tapi buat cowo mendingan kencing di semak2 aja deh kan irit. hehe..... kaya teman saya yang satu ini onne namanya.
untuk kencing dikenakan 1.000 rupiah dan untuk BAB 2.000 rupiah (untung ga di naikin harganya).

sempat turun berjalan kaki ke bawah(motor kami di titipkan di parkiran dekat bukit teh tadi) dan tidak jelas mau kemana arahnya, kami memutuskan untuk menyewa kamar namun semua akang2 yang menawarkan villa dan kamar tidak menurunkan harganya ya sekitar 200rb - 400rb untuk satu malam, karena keterbatasan uang kami tidak jadi menyewa kamar. dan akhirnya tepatnya pukul 21.00 kami kembali ke warung dekat bukit teh untuk beristirahat dan bermain poker. menunggu jam 12 malam 3 jam lagi pasti sangat membosankan, tapi tidak bagi kami karena kami memanfaatkan waktu selama menunggu malam pergantian tahun dengan bermain poker. alfiah (pacar saya) tak bisa main poker tapi akhirnya setelah saya paksa untuk mencobanya dia langsung bisa.

jam menunjukan pukul 23.30, kami menghentikan permainan poker dan kembali ke atas bukit untuk melihat kembang api dari atas bukit. prett....preet.....preeetttt.... suara terompet terdengar dimana-mana membuat suasana tahun baru menjadi meriah. berbagai kembang api pun mulai menghujani kami dari segala arah, yang paling membuat kami khawatir dan sedikit kecewa adalah ketika kabut mulai turun dan menghalangi pandangan kami semua. kota bogor terlihat seperti kunang - kunang yang tak henti hentinya menyalakan lampu.

01.00 2011 kami turun dari bukit dan mulai bingung mau kemana selanjutnya, villa ga punya, pulang ga mungkin karena di daerah bukit pelangi gelap dan rawan kejahatan. akhirnya kami mencari rumah makan karena kami memang belum makan semua, kami memesan 3 mangkuk mie + nasi dan nasi ayam bakar, dan 4 gelas teh hangat manis.
malam semakin larut dan ternyata jalanan macet total sehingga banyak mobil yang mematikan mesinnya. dan kami memutuskan untuk tinggal di warung ini sampai pagi menjelang. karena tidak enak dengan yang punya warung, kami tidak bisa tidur dengan nyenyak, malah kebanyakan kami tidak tidur semalaman itu.

pagi menjelang, kami bersiap pulang dan kabut banyak sekali dan jalanan mulai dibuka oleh pak polisi. kami pulang agak siang karena kami di warung bertemu dengan orang jati asih juga dan kami keasikan mengobrol, ternyata dia seorang polisi jati asih bekasi selatan.

06.30 kami turun dari puncak dan jalan masih macet, dan ternyata penyebabnya adalah tumbangnya ranting pohon yang lumayan besar menghalangi badan jalan. setelah itu jalanan lancar dan sampai jati asih sekitar pukul 09.00. perjalanan yang melelahkan dan mengasyikan untuk di ingat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar